Racun Kecoa dari Kulit Telur, Daun Salam, Lada dan Bawang Putih
Racun Kecoa dari Kulit
Telur, Daun Salam, Lada dan Bawang Putih
Di masyarakat
yang paling takut kecoak (Blattodea sp), begitu banyak orang menggunakan bahan
– bahan berbahaya yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit sesak napas dan
keracunan. Karena itu carilah inovasi yang terbuat dari bahan alami yang tidak
berbahaya yaitu kulit telur, daun salam, lada dan bawang putih. Cangkang telur
mengandung kalsium yang bisa menjadi musuh utama tanaman seperti siput, hama
putih dan beberapa jenis hama lain. Anda bisa menggunakan cangkang telur
sebagai media untuk menumbuhkan tanaman, caranya : Lubangi beberapa bagian cangkang telur kemudian masukkan dalam
tanah, Setelah itu isi cangkang telur dengan tanah dan masukkan benih bunga,
buah atau sayuran Tanaman akan tumbuh subur tanpa diganggu oleh hama tanaman. Hal
ini karena hama biasanya tidak menyukai efek dan bau cangkang telur. Hal ini terjadi karena kulit telur mempunyai lapisan kutikula
merupakan lapisan terluar yang memiliki ketebalan 10 µm dan saluran pori. Serta
berfungsi melindungi telur dari kelembaban dan mikroorganisme. Dan
membantu pertukaran gas yang masuk kedalam telur.Untuk jenis-jenis hama yang
bisa dibasmi dengan pestisida alami dari kulit telur ini misalnya adalah: Siput,
keong, Mollusca, kutu, kumbang.
Apabila hama tersebut
terkena bubuk kulit telur, maka hama tersebut akan langsung menggeliat. Mereka
akan bergerak untuk beberapa waktu, berputar dan berbalik dan akhirnya mereka
akan mati.
Daun
salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri
di Asia Tenggara, baik untuk
masakan daging, ikan, sayur mayur,
maupun nasi.
Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut
dimasak hingga makanan tersebut matang.[4] Rempah ini memberikan aroma herba yang
khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan
dengan laos alias
lengkuas.
Kayunya berwarna
coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong
ke dalam kayu kelat (nama
perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah
tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan
sebagai ubar(untuk mewarnai dan mengawetkan) jala,
bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa
digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah
salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya. Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai
nama Latin Piper Albi Linn adalah
sebuah tanaman yang kaya akan
kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak,
juga pati.[1] Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat,
dan antipiretik.[1] Tanaman ini sudah mulai ditemukan
dan dikenal sejak puluhan abad yang
lalu.[2] Pada umumnya orang-orang hanya
mengenal lada putih dan lada hitam yang
mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.[2] Tanaman ini merupakan salah
satu komoditas perdagangan dunia dan
lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar.[3] Selain itu, lada mempunyai
sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) yang mana
kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai
280.000 ton.[3] Lada adalah salah satu tanaman
yang berkembang biak dengan biji,
namun banyak para petani lebih memilih melakukan
penyetekkan untuk mengembangkannya.[4] Mereka memotong batangnya
kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.[4] Bawang putih merupakan tanaman umbi yang banyak
dibudidayakan di Indonesia. Ciri khas bawang putih adalah aromanya yang khas
dan sangat menyengat. Dalam kehidupan sehari-hari bawang putih dimanfaatkan
sebagai bumbu masakan. Istimewanya, bawang putih bukan hanya sekedar sebagai
bahan makanan, tetapi bawang putih juga memiliki segudang khasiat dan manfaat
bagi manusia. Dalam bidang kesehatan bawang putih bermanfaat untuk mengatasi
hipertensi, asma, batuk, masuk angin, sakit kepala, sakit kuning; sesak nafas,
busung air, ambeien, sembelit, luka memar, abses; luka benda tajam, digigit
serangga, cacingan, dan insomnia (sulit tidur). Bukan hanya pada manusia,
ternyata bawang putih juga berkhasiat untuk menyehatkan tanaman. Ekstrak bawang
putih diketahui berguna untuk mengendalikan beberapa jenis organisme pengganggu
tanaman (OPT), baik itu hama serangga, bakteri maupun jamur patogen.
Alat dan Bahan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :15 g Daun
Salam, 20 g Kulit Telur, 25 g Merica bubuk, 20 g Bawang Putih bubuk, Mangkok, Blender,
Toples, Air. Cara Kerja dalam percobaan ini sebagai berikut :Keringkan kulit telur
dan daun salam 1 hari, Potong kulit telur jadi kecil masukan ke blender (dilanjut
daun salam juga), Campur hasil blender dengan merica bubuk dan bawang putih
bubuk, Lalu diberi air, Semprotkan ke kecoa.
Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu sebagai berikut : Bahan yang dipakai sangat mudah dan efektif, Bahan
tersebut tidak mengandung bahan kimia, Bahan tersebut mudah dicari dan murah,
selain itu juga ramah lingkungan dan aman dengan hama yang lain.
Artikel ini dibuat oleh:
Reza Alvian
Komentar
Posting Komentar